Bahaya, Titik Panas Dan Kebakaran Hutan Mulai Menyebar Di Kalteng
Sejumlah letak titik panas atau hotspot dan kebakaran hutan mulai ditemukan di Kalimantan Tengah dalam dua hari terakhir ini. Hal ini berdasarkan dari rilis data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit Kotawaringin Timur, Kalteng, pada hari Senin.
Lokasi titik panas ini pertama kali ditemukan kemarin, pada hari Minggu 12 Februari 2017 dengan sembilan titik. kemudian hari ini ditemukan lagi dua titik panas yang disertai dengan kebakaran hutan dan lahan yang luas.
Untuk sembilan titik panas yang pertama ditemukan itu berada di Kabupaten Gunung Mas sebanyak lima titik, Kabupaten Katingan satu titik, Kotawaringin Timur di satu titik, Murung Raya di 1 titik, dan Kota Palangkaraya di satu titik.
Sementara dua titik panas lainnya disertai kebakaran hutan yang ditemukan pada hari Senin ini berada di Kabupaten Kotawaringin Timur dan daerah Katingan.
Untuk menanggapi hal itu, Kepala dari Dinas Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam kebakaran Provinsi daerah Kalteng, Syahril Tarigan membenarkan bahwa ditemukannya sejumlah titik panas yang disertai kebakaran hutan serta lahan di Kalteng.
"Hari kemarin Minggu memang ditemukannya sejumlah kebakaran hutan dan lahan di Kalteng namun pihak Kabupaten dan kota sigap untuk melakukan pemadaman api yang meluas," kata Syahril Tarigan.
Sementara untuk penemuan dua titik panas di hari Senin ini, Syahril mengaku belum ada menerima laporan rincinya. "kata dia, Yang untuk hari ini kita belum mendapatkan laporan daerah mana saja yang terbakar,".
Dia menjelaskan, mulai menyebarnya titik panas diserta kebakaran hutan dan lahan di Kalteng disebabkan oleh tidak turunnya hujan di Kalteng sepanjang sepekan terakhir ini sehingga panas bumi membuat rumput kering menjadi terbakar.
"Hari ini ada hujan tapi hanya sebentar dan Mudah-mudahan hujan ini merata sehingga lahan yang kering bisa basah dan tidak mau terbakar," kata pak Syahril.
Dia juga menjelaskan, pihaknya bersama pihak Kabupaten Kota tetap siaga terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan. Meski sisi lain, bulan Februari ini masih masuk musim penghujan, akan tetapi potensi tersebut tetap masih ada.
Pihaknya juga akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Khususnya di wilayah Kalteng ini.
"Bagi penegakan hukum terhadap pelaku dan apa motif pembakaran hutan ini, akan kami serahkan kepada pihak kepolisian," kata bapak Syahril.
Tidak ada komentar: