Benar Atau Salah, Mitos Mengenai Seputar Seks oral
Seks oral mulai di dilakukan sejak Revolusi seksual tahun 1960 di negara Amerika Serikat, dan pada waktu itu, fellatio [stimulasi oral penis] dan cunnilingus [rangsangan pada oral vagina] hanya dilakukan oelh sedikit pasangan. Kini oral seks mulai dilakukan oleh banyaknya pasangan di berbagai penjuru dunia.
Akan tetapi mitos dan kesalahan pahaman ternyata masih melingkup pada seks oral. sesuai yang dilansir dari Medical Daily, berikut ini mitos seks oral yang akan membuat hubungan intim rusak bila terus di percaya.
1. Seks oral tidak menimbulkan penyakit menular seksual
Mitos mengenai seks oral populer dikalangan orang dewasa yang berusia muda, kebenarannya seks oral tanpa kondom itu tetap berisiko terkena penyakit seksual.
Berdasarkan data HIV InSite, University of California, San Francisco, bila pasangan memberikan seks oral pada seorang pria yang dimana penisnya sedang mengalami luka, atau orang yang sedang memberikan seks oral mulutnya sedang terluka, virus menular dari seksual pun akan menular.
Melakukan hubungan intim pada wanita yang sedang menstruasi juga dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit menular seks.
2. Seks oral tidak dapat menyebarkan sifilis
Kebenarannya sifilis, mudah menular lewat seks oral, Centers for Disease Control and Prevention AS, menunjukkan, ada sejumlah kasus sifilis yang terjadi dari hubungan seks oral.
Sifilis dapat terjadi dan melekat di alat kelamin, bibir, dan mulut. CDC merekomendasikan orang itu harus menggunakan alat kondom selama seks oral, untuk mengurangi resiko penyakit menular seksual.
3. Menyikat gigi sebelum seks oral dapat tertular HIV
Dijelaskan kebenarannya luka kecil akibat dari menggosok gigi tidak dapat menimbulkan ancaman saat hendak melakukan seks oral. jarang akan ditularkan melalui mulut, sebab air liur mengandung zat enzim yang dapat mencegah virus HIv.
Resiko terkena HIV melalui seks oral lebih sedikit dibandingkan dengan seks anal dan
vaginal seks, walau masih tetap berisiko, misalnya saja bila dari empat cairan terkontaminasi dengan HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan Asi, maka pasangan yang melakukan seks oral akan tertular virus jahat HIV.
4. Jus Nanas mengubah rasa air mani
Kandungan pada air dalam tubuh seperti keringat, air liur, cairan pada vagina dan cairan air mani dapat dipengaruhi kebiasaan diet dan gaya hidup seseorang, akan tetapi hasilnya akan terjadi langsung, dan artinya Anda minum jus nanas sebelum seks oral dilakukan, maka tidak akan mengubah rasa air mani.
5. Wanita tidak bisa orgasme selama seks oral
Keberan dari sebuah mitos jelas sekali salah, tidak hanya seks oral dari Planned Parenthood sebanyak 80% wanita akan mengalami kesulitan untuk orgasme saat hubungan seks vagina dilakukan.
Tapi wanita mampu mencapai orgasme melalui rangsangan manual dan oral misalnya saja seks vaginal ditambah oral seks akan membantu wanita mencapai tingkat orgasmenya.
Tidak ada komentar: